Mendengar kata “uang”, siapa
sich yang tidak tau mulai dari anak kecil sampai orang dewasa semua pasti tahu.
Uang diartikan secara umum adalah alat pembayaran baik itu barang maupun jasa.
Banyak orang yang bilang bahwa uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.
Tapi bagi saya uang bukanlah
penentu kesuksesan seseorang, sukses itu relative tergantung pada orang
berpandangan, bagaimana sukses itu!
Yang akan saya bahas kali ini bagaimana
uang bisa mengubah hidup seorang manusia, itu merupakan hal biasa. Begitu juga
pemakaian uang untuk keperluan suap-menyuap dengan tujuan tertentu, sudah bukan
rahasia lagi. Berikut merupakan contoh nyata betapa selembar uang bisa mengubah
pikiran orang dalam sekejap.
Peristiwa ini diceritakan oleh
mantan perdana menteri Inggris yang terkenal, Winston Churchill. Sore itu ia
dijadwalkan menyampaikan pidatonya yang akan dipancarluaskan ke seluruh
Inggris. Kebetulan sopir kementerian yang ditunggunya belum muncul, padahal
acara siarannya tinggal sejam lagi. Karena tak ingin terlambat sampai di
studio, orang nomor satu di Inggris itu segera lari ke pinggir jalan untuk
mencegat taksi.
Tak lama kemudian sebuah taksi
lewat. Segera Churchill menyetopnya dan menyuruh sopir taksi ngebut secepatnya ke stasiun radio BBC
yang terletak di West End, London.
"Maaf Tuan," jawab si sopir taksi
seraya menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya, Bapak mencari taksi lain saja.
"Kenapa tidak mau," jawab sang
perdana menteri dengan nada tinggi, lantaran kesal tidak boleh masuk ke dalam
taksi.
"Dalam situasi biasa sih,
tidak ada masalah, Pak," jawab sopir dengan nada minta maaf. Ia tidak mau
tahu keinginan calon penumpang yang tampak terburu-buru ini.
"Ketahuilah, pada pukul
18.00, PM Winston Churchill akan pidato, dan sebagai warga negara yang baik
saya harus segera pulang ke rumah untuk mendengarkan pidatonya."
Mendengar jawaban itu Churchill
sangat terkejut bercampur bangga. Ternyata rakyat kecil Inggris amat menghargai
pemimpinnya. Tanpa sadar ia mengeluarkan uang selembar poundsterling dan
memberikan kepada sang sopir. Sambil ekor matanya melirik angka di lembaran
uang yang ditawarkan, dalam sekejap sang sopir amat bersemangat dan berkata,
"Silakan masuk, Pak. Saya
antar Anda ke tujuan. Persetan dengan Mr. Churchill."
Tidak diceritakan lagi,
bagaimana perasaan perdana menteri itu selama di perjalanan.
Dari cerita di atas bagaimana
seseorang menggadaikan rasa hormatnya atau nasionalismenya dengan selembar
uang. Sungguh disayangkan!!
Mudah-mudahan di Negara kita
ini tidak ada orang seperti sopir tersebut, tapi semua itu mungkin hanya
terjadi di negeri dongeng.
Komentar
Posting Komentar