Kacau…kacau…kacau…
Itulah gambaran negaraku kini…
Disaat pemimpin tidak lagi
dihargai sama rakyatnya, karena banyaknya janji-janji palsu…
Betapa manisnya para pemimpin disaat kampanye, namun semua
terlupakan begitu saja disaat mereka berkuasa.
Disaat aparat tidak lagi
mengayomi masyarakat, karena berlakunya hukum rimba,
Yang kuat yang menang…ada uang saya lindungi…
Disaat
mahasiswa tidak lagi produktif seperti dulu, karena mereka berdemo bukan dari
hati nurani melainkan karena di bayar…
Ricuh, anarkis, bentrok, dan pembantaian…
Itulah hasil demokrasi dinegaraku kini…
Dimana
mana terjadi ricuh,
Dimana-mana terjadi anarkis,
dimana-mana terjadi bentrok,
dimana-mana terjadi pembantaian…
ini semua ulah siapa???
Disaat
pemimpin menggunakan kekuasaan untuk kepentingannya sendiri…
Disaat aparat
tak berjiwa menjadi eksekutor penguasa…
Disaat
LSM dan ormas dibayar untuk kepentingan
segelintir orang yang tidak mendapat hasil jarahan…
Ham…ham…ham…
inilah ujung tombak disaat orang yang berkepentingan
dikalah…
dijalan
segelintir orang yang menamakan dirinya aktivis kemanusiaan menuntut di
tegakkannya HAM.
Jalan
di blokir…membakar ban… yang akhirnya nya anarkis,
apakah mereka tahu klo mereka telah melanggar ham??? Hak
pengguna jalan yang mereka ambil,
berapa banyak orang yang
bergantung hidup pada jalanan??? Tentunya tidak sedikit.
Dimana ham ketika aparat yang
mati??? dimana para aktivis kemanusiaan disaat aparat yang mati???
Itulah tanda Tanya besar yang ada
di kepalaku saat ini!
Korupsi…korupsi…korupsi…
Inilah budaya negaraku kini,,,
Di
gedung-gedung pencakar langit pengusaha, pejabat, dan beberapa wakil rakyat saling
berbagi hasil korupsi sambil menikmati segelas anggur...
Korupsi
tidak lagi sembunyi=sembunyi tapi sudah terang-terangan di ekspose berbagai
media dengan wajah yang tersenyum tanpa ada rasa bersalah…
Korupsi
bukan lagi milik penguasa, tapi telah berkembang disegala sektor dan di segala
lini… ujung-ujung nya rakyat kecil lah
yang menjadi korban keserakahan manusia yang tak bermoral.
Dimana
budaya kita yang dikenal santun, ramah, dan saling bertoleransi???
Dimana
budaya kita yang mengutamakan rukun dan musyawarah mufakat???
Dimana
budaya kita yang menjunjung rasa malu dan saling sayang manyayangi???
Mungkin itu semua hanya ada di negeri dongeng. Yang penuh
dengan khayalan perdamaian…
dan percuma juga saya
bertanya kepada kalian! Karena pasti tak ada jawabnya.
Biarkan saya mengadu dan memohon petunjuk hanya kepada
ILLAHI…
Komentar
Posting Komentar