o TNI AD memperkenalkan howitzer Caesar 155 mm.
Pada ulang tahun Tni ke 67
pemerintah mencanangkan MEF (minimum essential force), untuk menandai
pencanangan tersebut pemerintah menginstruksikan masing-masing unit militer mendapat jatah modernisasi alutsista. Untuk
elemen korps Artileri Medan (Armed) TNI AD misalnya, setelah lama
tertinggal di segmen howitzer self propelled (gerak sendiri), ada kabar bahwa
akan dating meriam TRF-1 CAESAR (Camion
Equipedun Systeme d ARtillerie).
CAESAR juga dapat menggunakan
chasis dari Unimog
CAESAR, meriam ini dirancang
diatas platform truk Renault Defense Sherpa 5 dengan penggerak 6×6. Dengan
platform truk, baik meriam, kru, dan amunisi bisa dibawa dalam satu unit, sehingga
bisa digelar lebih cepat. Truk Sherpa 5 sudah dirancang khusus dengan penguatan
chasis, bahkan ada teknologi yang diterapkan pada ranpur beroda yakni CTIS
(central tire inflation systems) untuk mengatur tekanan ban dari dalam kabin
juga disematkan, sehingga CAESAR bisa berjalan di beragam medan berat. Dalam
gelar operasinya, CAESAR membawa 6 awak, dimana untuk urusan kabin sudah
dilengkapi perlindungan anti Nubika (nuklir, biologi, dan kimia). Lapisan body
truk ini pun sudah dibuat kebal untuk menahan proyektil peluru caliber 7,62mm
dan pecahan mortar kaliber 80mm.
Unit AD Perancis sedang
menembakkan CAESAR pada posisi Taliban - Agustus 2009
Bicara
tentang meriamnya, TRF-1 mengusung kaliber 155/52mm dengan jarak tembak
maksimum 42.000 meter dan jarak tembak minimum 4.500 meter. Kecepatan tembak
meriam ini dapat memuntahkan 6 proyektil untuk setiap menitnya. Hebatnya sistem
pemuatan amunisi sudah mengaplikasikan jalur otomatis ala revolver, pengisi
tinggal menaruk proyektil ke rak, dan pengisi akan memasukkannya langsung ke
dalam kamar peluru. Perlu diketahui, berbeda dari meriam TNI AD sebelumnya, CAESAR
sudah mengadopsi sistem amunisi tanpa selongsong (caseless), alhasil bobot
amunisi yang dibawa lebih ringan, dan tentu saja ramah lingkungan. Dalam
1 unit truk CAESAR dapat membawa 16 amunisi yang ditelakkan dalam kompartemen
kedap air dan api yang masing-masing mampu memuat delapan proyektil dan ditaruh
pada flatbed di bawah laras meriam.
Spesifikasi CAESAR
Negara asal : Perancis - Nexter GIAT
Kaliber : 155/52mm
Berat : 18,5 ton
Dimensi truk : 7,32 x 2,5 x 3,26 meter
Dimensi seluruhan : 10 x 2,5 x 3,7 meter
Jarak tempuh : 600 Km
Kecepatan : 50 Km/jam - off road dan 100 Km/jam - on road
Jarak tembak max : 42 Km
Jarak tembak min : 4,5 Km
Negara pengguna : Perancis, Arab Saudi, dan Thailand.
- TNI AU Memperkenalkan Pesawat Super Tucano
Super Tocano EMB-314 dibeli
pemerintah Indonesia untuk menggantikan fungsi pesawat tempur ringan OV-10
Bronco. uper Tucano memiliki maximum take off weight 5.400 kg, dengan external
load 1550 kg/5 hard point. Kapasitas internal fuel twin seater 656 liter dan
single seater 956 liter dengan external tank 960 liter dapat terbang 7 jam
dengan jarak capai 1480 nm. Sedangkan max operating speed 320 kts, cruising
speed 280 kts dan stalling speed 80 kts, service ceiling 35.000 ft dengan cabin
pressurize dan Oxygen Obogs (On board Oxygen Generation System). Begitu kita
masuk Cockpit terlihat ejection seat Martin Baker MK-10 L (0-0) dengan
operating 3 modes (normal, aft dan single) dan dilengkapi anti “G” suit dan
personal Survival Kit.
Hasil test flight-nya sebagai berikut.
Super Tucano memiliki
cockpit yang lebih ergonomic dengan penempatan panel instrument lebih baik dan
memudahkan mengoperasikan system yang ada. Integrasi sistem HUD (Head Up
Display), UFCP (Up Front Control Panel) dan dua CMFD (6”x8” Color Multi
Function Displays) sangat memudahkan dan meringankan kerja penerbang.
Pada front seat HUD
dilengkapi Video Camera yang dapat dilihat oleh back seat dan dapat di-transmit
ke station di bawah maupun pesawat lain via data link dan dapat direkam pada
digital video recorder. melalui UFCP penerbang dapat merubah radio/nav aid
freq, way point/tactical information, armament type/modes dan lain-lain.
Sedangkan CMFD dapat memperlihatkan additional dan routine information (engine
instruments, rute penerbangan, armament system dll), procedure list dan
utamanya back up displays untuk HUD dan UFCP.
Engine. Super Tucano
menggunakan Pratt & Whitney buatan Canada PT 6A-68C/3 Turboprop 1600 SHP
dengan 5 blade propeller yang dilengkapi EICAS (Engine Indication and Crew
Alerting System) dan Fire Detection System. Pelaksanaan start sangat mudah dan
dapat dilakukan oleh front maupun back seat, pertama fuel booster pump ON
kemudian push button start, 14 % RPM (Ng) throttle posisi start, setelah
propeller unfeather light indicator off throttle idle kira kira 40 detik RPM
stabil pada 66 % RPM temperature 6700 C.
Armament System. Sistem
persenjataan Super Tucano terdiri atas 2 machine gun kiri dan kanan 0,5 “ (250
round each), dan 5 hard point di wing untuk 2 out board station di bawah wing
(max 250 kg) dan 2 inboard station di bawah wing dan di tengah (max 350 kg)
yang dapat juga dipasang external tank, sehingga total maximum external load
1.550 kg. Semua station dapat dipasang bomb sejenis MK-81 maupun MK-82,
Cluster, Rocket Pod dan juga dapat dipasang Laser Guided Bomb.
Selain itu di outboard station dapat dipasang Short Range Air to Air Missile (AIM-9L class) dan juga dapat dipasang Air to Ground Missile (Maverick class). Pesawat ini juga dilengkapi Self Protection System terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System) dan Chaff & Flare Dispensers.
Selain itu di outboard station dapat dipasang Short Range Air to Air Missile (AIM-9L class) dan juga dapat dipasang Air to Ground Missile (Maverick class). Pesawat ini juga dilengkapi Self Protection System terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System) dan Chaff & Flare Dispensers.
Pelaksanaan bombing 2 bomb
dengan A/G-CCIP dive angle 300 dengan hasil 3m/4m, 2 bomb dengan A/G- CCRP
level bombing dan DTOS dengan hasil 13m/14m. Adapun hasil strafing 3 runs, run
pertama 20 peluru/17 in, run kedua 20 peluru/14 in, run ketiga 40 peluru/27 in.
Walaupun dengan keterbatasan jumlah sorti, namun terlihat dari peralatan
avionic dan hasil Weapon Delivery menunjukan Weapon Control System Super Tucano
sama dengan generasi terbaru dari Jet Fighter Aircraft.
- TNI AL Memperkenalkan Tank Amfibi BMP-3F
ranpur (kendaraan tempur)
BMP-3F milik korps Marinir akhirnya tiba di Tanah Air pada 27 November lalu di
Surabaya. Jumlahnya memang tak banyak, hanya 17 unit, tapi inilah jenis tank
paling modern dan tercanggih yang dimiliki Indonesia saat ini, dilihat dari
kelengkapan persenjataan yang dibawa. Menurut rencana awal, dengan anggaran US$
50 juta, Korps Marinir bakal mendapatkan 20 unit tank, tapi karena terjadi
kenaikan harga per unit, akhirnya jumlah BMP-3F yang bisa diboyong ke Tanah Air
berjumlah 17 unit saja.
Secara teori, BMP-3F masuk
dalam kelas tank angkut personel, menjadi penerus generasi BMP-2/BVP-2, tapi
BMP-3F diramu dengan bekal senjata yang lumayan “heboh” dikelasnya.. Apa yang
memmbuat BMP-3F terasa spesial? Dari beberapa varian BMP-3, tipe 3F dirancang
dengan kemampuan tambahan untuk bisa berenang dengan lebih baik, yakni mampu
menantang ombak laut di level 2, dan bisa beroperasi di laut selama 7 jam.
Untuk menunjang kemampuan amfibinya, BMP-3F dapat dilengkapi snorkel.
Senjata andalan BMP-3F
adalah kanon kaliber 100 mm. Kanon ini dirancang untuk menembakkan peluru/
roket non-kendali (shell). Kanon jenis ini masuk dalam kategori balistik
sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik. Selain itu terdapat
platform peluncur rudal kendali anti tank (ATGM), baik yang diluncurkan
langsung melalui laras meriam (laser guided system) maupun yang terpasang pada
badan panser. diri dari dua bidang stabilisator dari pembidik kaca utama dan
sebuah sensor gyroscope.
Konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): meriam, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm. Dengan penggabungan ini memungkinkan awak tank dapat memilih model keperluan penggunaan senjata yang tersedia dikaitkan dengan situasi, kondisi serta medan tempur, tergantung sasaran yang dipilih untuk dihancurkan baik sasaran di darat, laut maupun udara.
BMP-3F memiliki berbobot
kurang lebih 18,7 ton, panjang 8 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 2,5 meter,
kapasitas awak 3 orang serta 7 personel pasukan bersenjata lengkap. Bila
dipandang dari segi bobot, BMP-3F kini menduduki kendaraan tempur kavaleri
terberat yang yang dimiliki Korps Marinir, bahkan menjadi arsenal ranpur kelas
berat nomer satu dibanding beragam jenis tank yang dimiliki TNI-AD. Bila
dibanding tank-tank ringan milik TNI-AD, BMP-3F jauh lebih unggul dengan adopsi
kanon 100 mm.
Tampilan
3 dimensi BMP-3F
Tank BMP-3F memiliki
beberapa keunggulan lain, diantaranya konstruksi (chasis) yang memungkinkan
untuk dimodernisasi, selain itu, perawatan dan efisien pemelihanaannya lebih
mudah. Selain Indonesia dan Rusia, BMP-3F saat ini juga digunakan oleh angkatan
bersenjata Ukraina, Sri Lanka, Siprus, Kuwait, dan Uni Emirate Arab. Bahkan
yang mengejutkan, Korea Selatan yang dikenal pengasup setia teknologi militer
dari Amerika Serikat, nyatanya juga memiliki 70 unit BMP-3F.
Spesifikasi
BMP-3F
Jenis : Infantry fighting vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel
500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm gun/launcher 2A70
30 mm autocannon 2A72
3 x 7,62 mm machine gun
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
Jenis : Infantry fighting vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel
500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm gun/launcher 2A70
30 mm autocannon 2A72
3 x 7,62 mm machine gun
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
Source
: www.indomiliter.com
Komentar
Posting Komentar